Total Tayangan Halaman

Jumat, 08 Juni 2012

                                                             PEMIMPIN MASA DEPAN

 Reorientasi Peran masa mahasiwa Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda, kini tengah berada diantara perjuangan idealisme danpragmatisme. Jargon sebagai agent of change and social control, kini mulai pudar seiring berjalanannya waktu. Jika kita membuka lembaran sejarah perjuangan kemerdekaan, maka akan kita jumpai disana lembaran yang mengharumkan nama mahasiswa, sekolompok kecil mahasiswa menempati posisi terdepan, yakni sebagai pelopor dalam perjuangan pergerakan, bukan hanya itu, ketika kita membuka lembaran sejarah perjuangan yang kembali mengharumkan nama Mahasiswa, jatuhnya rezim orde lama dan orde baru pun tak lepas dari perjuangan para Mahasiswa. Namun sekarang karakter pelopor perubahan yang seharusnya melekat pada diri mahasiswa mulai usang, tidak begitu banyak lagi mahasiswa yang berperan aktif dalam melakukan perubahan. Sistem pendidikan yang hanya ingin menciptakan tenaga kerja siap pakai dan siap jual, yang hanya “Menggiring” mahasiswa dengan penalaran teoritis dari pada penguasaan ketrampilan menyebabkan munculnya pandangan-pandangan pragmatis dikalangan mahasiswa. Seperti yang pernah dikatakan oleh Djaduk Ferianto seorang seniman asal yogyakarta “ Sistem pendidikan saat ini seperti pabrik yang hanya mencetak kuantitas, bukan kualitas oleh karena itu banyak lulusan sarjana yang hanya bekerja tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Demekian halnya dengan program percepatan kuliah (PPK) yang saat ini sedang digalakkan oleh setiap perguruan tinggi. Efek negatifdapat timbul pada diri mahasiswa, mereka terbuai dalam teori-teori perkuliahan serta harus berfikir bagaimana memecahkan teori atau soal untuk sekadar mengejar nilai A, tanpa mau memikirkan aplikasi yan dapat bermanfaatbagi lingkungan sosialnya, sehingga terciptanya mahasiswa yang pandai bertori dengan pengeuasaan aplikasi yang tipis. Untuk itu marilah kita berusaha untuk memberikan kontribusi yang baik pada orang lain, lingkungan serta diri kita pribadi. Memang setiap yang dilalui memiliki tantangan yang berbeda, namun peran mahasiswa sebagai agent of change and control social takkan pernah berubah. Karakter pelopor perubahan harus tetap menjiwai diri setiap mahasiswa dan takkan pernah usang walau ditelan zaman. Karena rakyat masih memerlukan sentuhan kepedulian mahsiswa. Oleh karena itu perlu adanya orientasi kembali peran mahasiswa saat ini untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin dimasa depan, sehingga perubahan yang dicita-cita kan bisa terlaksana. “Siapa lagi yang akan memperbaiki negeri ini kalau bukan dari dorongan mahasiswa.........!!!!!!!!!!!!”
wah bentar lagi kan umat islam akan menyambut bulan suci ramadhan kira-kira persiapan apa saja ya yang akan dilakukan oleh para muslimin dan muslimat,terutama kaum wanita nih ,,, pasti bingung mau menyediakan menu yang sepesial buat para keluarga y,,,